Ku Perkosa Nenek Nenek Usia 60 Tahun

 Wanita STW memang bikin ketagihan, hubunganku dengan Bude dan Nenek temanku tetap berjalan lancar, tapi aku jarang ketemu mereka karena aku bekerja diluar daerah ikut Pamanku, kisah Pemerkosaan Juragan Tembako yang sudah nenek2 membuat aku semakin ketagihan dan ahirnya malah menjadi hubungan yang tidak disengaja, sampai aku dibelikan motor oleh Nenek Juragan Tembako,


Begini Ceritanya...

Ibu Biyah adalah Janda yang ditinggal mati suaminya, anaknya kalo nggak salah ada 5 orang, yang 4 Perempuan 1 laki, mereka sudah berkeluarga semua dan punya rumah sendiri2, yang 4 Perempuan tinggal diluar Desa ikut suaminya dan yang laki rumahnya berdekatan dengan rumah Ibu Biyah, Ibu Biyah orang yang sangat disegani oleh lingkungan karena dengan kekayaan almarhum suaminya yang pernah menjadi Kepala Desa di Desa XXX Lereng gunung XXX, Sampingan Pekerjaanya adalah pengepul Tembako yang dibeli dari Petani di daerahnya, setelah suaminya meninggal Pekerjaan tersebut diteruskan oleh Bu Biyah dan dibantu Pekerja serta kadang kala di bantu anaknya yang rumahnya berdekatan dengan Bu Biyah, anaknya menjadi Sekretaris Desa di Desa nya, Bu Biyah orangnya baik hati ramah dan dermawan suka menolong sesama tetangga, kebetulan rumah Pamanku tidak jauh dari rumah Bu Biyah, keseharianya Bu Biyah memakai Hijab, dengan Usia yang hampir 60 Tahun tapi Paras tubuhnya dan sisa2 kecantikanya masih terlihat menarik, orangnya putih bersih, tinggi badan sekitar 165 dan BB 60 an, dibanding dengan aku lebih tinggi Bu Biyah dan badanya juga lebih berat Bu Biyah,

Awal Pemerkosaanku terhadap Juragan Tembako Bu Biyah,


Usia Bu Biyah sudah hampir kepala 6, tapi badannya masih montok karena perawatanya memang oke dan orangnya boleh dibilang awet muda karena orang berkecukupan, sejak aku tinggal ditempat pamanku aku selalu membantu paman di kebun untuk mengelola tanaman tembako dan hasil tembako dijual kepada pengepul biasanya kepada Bu Biyah, karena beliau Pengepul terdekat didaerah kami dan sering membantu modal kepada petani tembako, kalo musim panen suasana rame ada yang bekerja disawah juga ada yang dirumah merajang tembako, waktu itu aku iku paman ke rumah Bu Biyah untuk meminjam uang karena paman akan menanam tembako, dirumah Bu Biyah hanya tinggal bersama pembantunya dan anak lakinya tinggal bersebelahan. rumah Bu Biyah ada 3 kamar dan 1 Gudang untuk tempat menyimpan tembako, rumahnya besar tapi agak berantakan, sampai dirumah Bu Biyah aku dikenalkan oleh pamanku,

Paman : Bu aku kesini mau pinjam duit untuk persiapan tanam besok,

Bu Biyah : berapa mas,

Paman : 1.500.000, nanti yang 500 mau tak kasih keponakan biar betah dirumahku bantu2 pelerjaanku, ini Keponakanku dari Desa XXX anak Kakaku,

Bu Biyah : ouh, namanya siapa mas?

Aku : nama saya Deni Bu

Bu Biyah : usianya berapa mas ?

Aku : 23 Bu

Bu Biyah : masih muda kok mau bekerja dikebun panasan, emang gk merantau Nak. ( setelah tau usiaku Bu Biyah panggil aku Nak padahal sbelumnya panggilnya mas )

Aku : pernah merantau kerja dipabrik gk betah bu, karena sering diatur sana sini,

Bu Biyah : ya kalo gk ada kerjaan main kesini bantu2 ibu nanti tak kasih uang buat beli tokok sama pulsa,

Paman : tuh Den, Bu Biyah baik kan.haha...

Bu Biyah : ah mas ini ada2 aja, ya namanya aja tetangga ya saling menolong,

Aku : ya bu bsok klo gk ada kerjaan bantu paman aku tak bantu ibu, ( sbenarnya kita ngobrolnya pake Bahasa Jawa, tapi disini saya tulis pake Bahasa Indonesia dan nama Bu Biyah itu hanya nama samaran saja, takut nanti ada yang kenal malah bahaya)

Setelah obrolan kami dan perkenalan aku sama Bu Biyah sdh cukup, kami pamit pulang, sampai dirumah aku mandi lalu tidur karena bsok pagi mau ke ladang buat bantu paman, malam2 aku kebangun pengin kencing, aku pun keluar ke kamar mandi untuk kencing pas mau sampai akue medengar suara aneh didalam kamar paman, pelan2 aku intip duuuuuuuhh seeeeer seeeran rasanya melihat paman dan bibi sedang bersetubuh, tidak mengira diusia Paman dan Bibi yang menginjak kepala 5, ternyata bibi bener2 rakus dan ganas, posisi paman dibawah dan bibi diatas kulihat susu bibi yang gede bergantungan gk karuan karena ayunan bibi yang begitu liar, karena aku takut ketahuan ahirnya aku cepat2 masuk kamar didalam kamar aku mengocok kontolku membayangkan tubuh bibi yang bersih dan agak kurus tapi susunya gede, setelah keluar rasanya lega dan aku lanjutin tidurku. Ouh ya aku tinggal bertiga dengan Paman dan Bibi, karena anak Paman yang seusia aku telah meninggal karena kecelakaan dan paman cuma memiliki satu orang anak, aku dirumah paman sudah dianggap seperti anak kandungnya.

Pagi2 aku bangun ku lihat bibi sudah mandi kramas, wajahnya manis dan murah senyum, aaaah dasar Bibi ternyata suka kethu juga dalam batinku, aku pun mandi walaupun suasana dingin tapi aku tetap nekat mandi pake air hangat, stelah mandi aku sarapan lalu pergi ke ladang brsama paman,....


Setelah 1 bulan aku bkerja membantu paman, setiap tidak ada pekerjaan aku main ke tempat juragan Tembako Bu Biyah kadang kala juga aku membantu pekerjaan Bu Biyah, semua pekerja dirumah Bu Biyah ada 5 orang sudah brkluarga semua, kalo sore para pekerja pada pulang semua, Klo dirumah Bu Biyah pikiranku selalu kotor karena melihat tubuh montok Bu Biyah yang selalu diselimuti kain gamis tipis dan senyuman yang ramah, sudah hampir 3 minggu aku bkerja dirumah Bu Biyah, aku dan pkerja lainya sdh saling kenal bahkan aku dengn Bu Biyah pun sdh biasa ngobrol tanpa ada rasa canggung, waktu itu jam menunjukan pukul 15.00 Wib tapi langit gelap gulita karena mau hujan, para pekerjapun ahirnya pada pulang dan cuma aku yang belum pulang karena aku disuruh mengantar tembako diDesa sebelah, setelah pulang sampai dirumah Bu Biyah Hujan pun turun dirumah hanya aku dan Bu Biyah, sambil menunggu hujan reda aku pun dibuatkan kopi kebiasanku karena kalo hujan dan suasana dingin penginya buang air kecil terus apa lagi ditambah dihadapanku ada wanita yang ramah tapi menggairahkan, baru kali ini aku melihat Bu Biyah tidak memakai Hijab, dengan rambut yang rapi tapi ada sebagian rambut yg sdh memutih membuat hasratku semakin menggila,.

Aku : Bu numpang kamar mandi,

Bu Biyah : ya silahkan Nak kebelakang lurus,

Aku pun segera bergegas ke kamar mandi, kulihat dikamar mandi ada celana dalam yang agak kusam didalam ember, aaah pasti ini milik Bu Biyah, stelah aku kluar aku melewati Kamar Bu Biyah, kulihat Bu Biyah ada didalam kamar sedang menyisir rambut dan mengganti pakean dengan daster motif bunga, pikiranku mulai kacau ingin rasanya aku masuk ke kamar dan aku peluk dari belakang tapi aku juga takut kalo nanti dia teriak2 dan aku digrebek oleh warga, kontolku mulai mengeras melihat Bu Biyah yang montok dan bersih, tanpa sadar dan gk tau ada setan apa yang ada didalam pikiranku ahirnya aku masuk ke kamar Bu Biyah, baru aku tutup pintu kamar Bu Biyah yang semula sedang berkaca kaget gk karuan,

Bu Biyah : Jangan kurang ajar kamu nak, masuk kamar tanpa ketuk pintu, ayo keluar nanti kalo ada orang dikira kita sedang apa.

Tanpa aku jawab aku pun terus mendekat Bu Biyah didepan kaca dengan tatapan tajam dan nafsu yang gk terbendung,

Bu Biyah : Kamu mau apakan ibu nak, ingat nak ini ibu Nak ingat nak ingat,

Setelah mendekat kupeluk Bu Biyah, dia meronta dan mengatakan kata2 yang seharusnya tidak layak dia katakan,

Bu Biyah : Jangan nakal kamu naak, bajingan kamu nak, ingat nak ini ibu, kamu nanti kecewa nak ini ibu, ingat nak ingat,

Dengan suara serak karena kegugupanku dicampur dengan rasa was was aku mengatakan,

Aku : aku suka sama Bu Biyah

Tubuh yang montok dan bersih sekarang sudah ada dipelukanku aku cium leher Bu Biyah dan dia pun selalu meronta ahirnya lepas dari pelukanku dan mendekat diranjang, aku pun terus mengejarnya ahirnya aku peluk dan aku jatuhkan tubuh montok Bu Biyah, grubyaak Bu Biyah tetap melawan dan meronta sambil mengatakan,

Bu Biyah : Nak ingat nak ini ibu, nanti aku teriak luh, ingat nak ini ibu jangan digituin nanti kamu kecewa,

Walaupun Tubuhku lebih besar dan lebih tinggi dari Bu Biyah tapi tenaga Perempuan tetap kalah dengan tenaga laki laki, aku pun terus menggila daster yang Ibu Biyah pake aku angkat sehingga Celana dalam Bu Biyah kelihatan, langsung ku rogoh memek Bu Biyah,aaaaah sungguh tak ku duga memek yang tembem dan banyak bulunya,mungkin rambut memeknya jarang dipotong, sembari aku ciumi tanganku pun aktif mengorek memek Bu Biyah, kulihat Bu Biyah meneteskan air mata tapi aku tidak peduli sekarang perlawanan sudah mulai melemah, mungkin efek dari ciuman yang selalu mengarah ke leher dan colokan jari yang menembus lobang memek Bu Biyah, setelah berapa menit ingin ku lepas Celana dalam Bu Biyah, tapi sebelum aku lepas aku pun melepaskan celanaku dulu,aku berdiri untuk melepas celana. Kulihat Bu Biyah msih tetap menangis dan membisu sambil membemahkan baju yang berantakan dan celana dalam yang sudah merosot ke paha karena belum aku lepas, stelah celanaku ku lepaskan Bu Biyah kaget melihat aku telanjang dengan kontol yang sudah mengacung rasanya seperti mau lari Bu Biyah, ahirny aku tindih dengan tubuhku, Bu Biyah tetap melawan dan sambil menangis dia berkata,

Bu Biyah : Ingat nak, ini ibu sudah nenek2, ingat nak sudah nak sudah nak,

Ku regangkan kakiknya tetap sulit karena Bu Biyah selalu bertahan menghimpit Kewanitaanya dan Celana dalamnya agar tidak aku lepas, tapi aku tidak tinggal diam aku pun meciumi leher Bu Biyah dan meremas2 susu Bu Biyah,aaah besar sekali susunya..Bu Biyah selalu mendorongku agar aku pergi dari tubuhnya dan agar aku tidak menckumi lehernya tapi aku tetap bertahan dengan sekuat tenagaku, dalam pikiranku kalo pun Bu Biyah teriak kayaknya tidak terdengar diluar karena hujan yang sangat lebat disertai petir, ahirnya himpitan paha Bu Biyah untuk mempertahankan celana dalamnya agar tidak ku lepas melemah, kini ku raih celana dalam Bu Biyah aku seret ke paha dan sambil aku terus mencium leher serta mencium bibir Bu Biyah walaupun tidak ada respon dari Bu Biyah tapi aku tidak bosan bosannya berusaha mendapatkan respon, setelah celana dalam sampai ke Paha aku pancal pake kaki sambil aku menaiki tubuhnya, Bu Biyah tetap menangis sambil menggeleng2 kan kepalanya karena menolak untuk dicium bibirnya, kini tubuh mungilku sudah berada ditengah2 himpitan paha Bu Biyah, senjata andalan yang dari tadi mengeras ahirnya ku arahkan ke tengah2 paha Bu Biyah yang rimbun, bleeeees aaaaaahhhhh, sekali arahan langsung masuk ke lobang memek Bu Biyah sambil aku tindih tubuhnya dan kulihat matanya melotot dan tangan Bu Biyah tiba2 menghantam pipiku plaaaak, mungkin Bu Biyah merasakan lobang memeknya dimasukin senjata andalanku,

Bu Biyah : kurang ajar kamu nak, bajingan kamu nak,..

Walupun kata2 kasar terus keluar dari mulut Bu Biyah tapi aku tidak peduli kontolku yang sudah tertancap dilobang memek Bu Biyah kini ku ayunkan, plook, plook, ploook, plook, Bu Biyah trus menangis kini tanganya yang dari tadi melawan selalu mendorong tubuhku sekarang sudah tak berdaya bahkan tanganya malah untuk menutupi mukanya,kemungkinan malu dan sedih..aaahhhh aku semakin menggila karena rasa hangat dikontolku sudah mulai terasa, genjotanpun aku percepat..plok,plok,plok,plok,plok,...aaahh, aaaah,..aaah,...plok,plook,plook,plook,...aaaahhaaaaaaaahhhhhhhh kumasukan dalam dalam kontolku dan aaaah crooooot,crooooot,crooooot,croooooot,..ahirnya pejuhku keluar dilobang memek Bu Biyah aku pun ambruk diatas tubuhnya dan ku lepas kontol yang sudah melemas,..ploooop..aku tidur disamping Bu Biyah, sambil menangis Bu Biyah berdiri merapikan daster dan mencari celana dalamnya, kulihat pejuh yang masuk didalam memek Bu Biyah meleleh keluar di sela2 bokong dan paha Bu Biyah, ahirnya Bu Biyahpun keluar dari kamar,

Rasa Kecewa dan takutpun baru aku rasakan, aku pun bergegas memakai celana dan keluar dari kamar Bu Biyah, ku Cari Bu Biyah tidak ada diruang tamu, aku mencari dibelakang ternyata Bu Biyah dikamar mandi kudengar suara air yang diambil dari bak, mungkin Bu Biyah lagi membersihkan memeknya, sebelum Bu Biyah keluar dari kamar mandi aku pun cepat2 pulang karena hujan sudah mulai reda dan aku juga takut nanti Bu Biyah marah bahkan lapor ke Polisi atas perbuatanku, aku pulang ketempat paman sampai dirumah paman aku langsung mencari paman untuk pamitan kalo aku mau pulang ke rumah orang tuaku dengn alasan ibu sakit, ahirnya pamanpun mengijinkan aku untuk pulang dan aku diantar sampai diterminal, dari rumah paman ke rumahku kira2 5 Jam,..setelah naik bis jurusan terminal Kotaku aku pun merasa lega tapi juga was was, karena aku takut kalo nanti Bu Biyah lapor ke Polisi, sampai rumah sekitar jam 23.30 WIB, dirumah bapakn dan ibu sdh tidur aku pun masuk kamar, didalam kamar aku tidak bisa tidur kebayang Bu Biyah dan juga ketakutan kalo sampe Bu Biyah lapor Ke Polisi aku pasti dihukum,..sampai jam 04.00 WIB aku blm bisa tidur ahirnya tnpa terasa aku tertidur,...

Setelah aku pulang dirumah ahirnya akupun ketiduran, bangun siang dibangunin sama ibuku, rasanya aku ketauktan aku sempat ditanya sama ibu
Ibu : Kenapa kamu pulang Den, apa dirumah paman sdh tidak ada pekerjaan
Aku : ya bu aku pngin pulang, (dengan hati dag dig dug rasa takut terus menghantuiku)
Ingij rasanya aku pergi jauh tapi mau kemana aku sendiri juga bingung, kulihat Hp ternyata 3 panggilan tak terjawab ku lihat dari paman yang menelpon, perasaanku tambah nggak karuan jangan2 Bu Biyah sdh lapor ke Polisi, aaah rasanya sdh gk karuan, aku ke kamar mandi cuci muka dan bikin kopi, sambil ngelamun untuk merancang pergi dari rumahku, rokok aku nyalakan sambil smsan sama temanku yang ada diKalimantan siapa tau ada lowongan pekerjaan, sms blm dibls ternyata ada panggilan masuk dari paman. Aduuuuh rasanya takut untuk mengangkat tlpon, tapi ku beranikan diri aku angkat tlpon dari paman, dengan nada lemas...
Aku : asalamualaikum, halo...
Paman : walaikumsalam, Deni dari tadi tak tlpon kok gk diangkat kemana aja kamu
Aku : baru aja bangun tidur paman, ada apa paman?
Paman : gimana kabar mbakyu sakit apa?
Aku : ibu baik2 saja man,
Paman : loh katanya sakit kok baik2 saja gimana sih kamu.
Waduh aku jadi bingung tapi juga sedikit lega ternyata paman gk tanya tentang aku yang kmungkinan dicari Polisi, tpi aku bingung karena kepulangnaku mndadak dengan alasan ibu sakit,
Aku : ya baik2 saja ibu man, cuma masuk angin tpi sdh dibawa ke klinik..
Paman : sykurlah kalo bgitu, trus kamu mau ke rumah paman lagi kapan tadi ditanya sama Juragan ( Bu Biyah ) emang kamu kemaren gk bilang kalo kamu mau pulang kok Juragan tanya sama paman, ( oh ya pamanku klo nyebut Bu Biyah memang Juragan tapi klo lagi ngobrol sama Bu Biyah ya tetap panggil ibu, mayoritas orang2 juga panggilnya ibu)
Aku : ouh ya paman aku lupa ijin sama juragan, ya smpaikan saja bsok aku kesana lagi.
Paman : ya ini Juragan malah pesan kalo sdh kerumah paman kamu suruh kerumah Bu Biyah, ini malah ada titipan duit di amplopin katanya aku gk boleh buka,tadi juga juragan minta nomor HP kamu apa blm tlpon kamu,
Aku : oh ya blm ada panggilan apa sms kok man, ya trimakasih nanti sore aku tak berangkat, (rasanya lega tapi juga penasaran apa isi amplopnya kok tidak boleh dibuka oleh paman)
Paman : ya sdh sini aku tak ngobrol sama mbakyu,
Ahirnya Hp aku berikan ibu, paman ngobrol sama ibu dan aku tinggal mandi aku siap2 berangkat kerumah paman agar sampai sana tidak kemaleman, kasihan paman kalo nanti jemput aku diterminal kemaleman, stelah aku slesai mandi aku pamitan sama ibu kalo aku mau kerumah paman karena tanaman tembako sdh mulai panen, waktu mnunjukan pukul 15.00 Wib aku berangkat ke rumah paman sampai dirumah paman sekitar jam 21.00 WIB, aku dijmput paman diterminal kota XXX ahirnya aku nyampai dirumah paman, aku bikin kopi trus mnyalakan rokok sambil mainan Hp dikamar, paman datang membawa amplop yg dikasih oleh Bu Biyah,
Paman : Nih duitnya Den, paman gk buka2 brapa isinya
Aku : ya makasih paman,
Paman : ya sdh kamu istirahat dulu bsok pagi kamu kerumah Bu Biyah,
Aku : ya paman
Ahirnya pamanpun kluar dari kamar, rasanya dag dig dug mau buka amplop yg dikasih Bu Biyah, tapi kuberanikan untuk membukanya coba brapa duit dan apa saja isinya, ternyata ada duit 1 juta dan ada kertas yang ditulis oleh Bu Biyah pake bahasa Jawa, tapi disini akan aku bacakan pake Bahasa Indonesia saja,

# Asalamualaikum Nak Deni, maafin ibu yang telah ngomong kasar sama kamu, ibu kecewa ngatain kamu dengan kata2 kasar, tapi semua itu karena ulah kamu kenapa kamu tega melakukan itu sama ibu, apakah kamu gk kecewa, menyesal karena ibu sudah tidak muda lagi, ibu malu sama kamu sejak ibu menjada ibu blm pernah disentuh laki2 lain, walaupun ibu juga sebebarnya butuh karena ibu juga manusia normal, tapi dengan perilaku kamu ibu jadi sedih rasanya, sekali lagi apa salah ibu kok kamu tega melakukan itu, padahal ibu juga baik sama kamu dan pamanmu, apa yang membuat kamu tergoda sama ibu, rasanya ibu juga tidak pernah menggoda kamu dengan cara ibu berpakaianpun ibu juga gk mengundang nafsu orang lain, apa yang ada dalam pikiranmu, aku tidak marah dan aku sudah maafin kamu, kalo kamu sudah membaca tulisan ibu ini kamu temui ibu dirumah, habis subuh aku pengin bicara langsung dan dengar alasanmu langsung kenapa kamu perlakukan ibu seperti itu #

Itulah surat yg ditulis oleh Bu Biyah, mungkin ini saatnya aku minta maaf dan aku tidak akan mengulangi lagi perbuatanku ini, ahirnya aku tidur dan Hp aku pasang alarem jam 04.00 Wib..

Baru saja rasanya aku memejamkan mata ternyata alarem udah berbunyi, aku bangun gosok gigi dan cuci muka setelah selesai aku nasuk kamar untuk ganti baju kerja, aku hanya pake kaos biasa dan celana pendek kulihat Hp msih menunjukan jam 04.15 WIB adzan blm bekumandang, hp tiba2 berbunyi ada panggilan masuk dengan nomor yang tidak ada namanya, tapi setelah mau aku angkat malah mati, lalu disusul dengn sms,
# Asalamualaikum, Nak Deni ini Bu Biyah kamu sudah dirumah pamanmu apa belum, kalo sudah apakah kamu sudah baca tulisan ibu yang aku titipkan dipaman kamu, kalo sudah dibaca habis adzan kamu kerumah ibu #
Aku jawab " ya Bu aku segera kesitu sekalian nanti kerja " adzan telah berkomandang akupun kekuar rumah, karena kalo subuh di Desa XXX sdh rame aku pun berjalan kaki menuju rumah Bu Biyah, sampai di rumah Bu Biyah ku lihat pintu terbuka, tapi tidak ada suara orang. Mungkin Bu Biyah lagi solat apa dimana, aku ketuk pintuny tetap tidak ada jawaban dan aku nyalakan rokok sambil duduk di kursi teras, rokok belum habis kulihat Bu Biyah datang ternyata Bu Biyah habis solat dari masjid,
Bu Biyah : Asalamualaikum,
Aku : Walaikumsalam Bu
Bu Biyah : Sini masuk nak,
Dengan Biyah masuk rumah aku pun mengikuti di belakang Bu Biyah, sampai didepan Tv ruang tamu sebelum Bu Biyah mempersilahkan aku untuk duduk, karena mungkin dia mau ganti baju dulu karena Bu Biyah saat itu msih pake rukoh, tapi sebelum masuk kamar aku memanggilnya dan aku pun langsung memegang tangan Bu Biyah untuk minta maaf aku juga sempat sujud didepan Bu Biyah merunduk mencium tangan dengan rasa penyesalan yang begitu dalam agar aku dimaafkan,
Aku : aku minta maaf bu karena kemaren aku hilaf, aku benar2 menyesal telah berbuat senonoh sama ibu, ( sambil tangan Bu Biyah tetap aku genggam ) dan ahirnya Bu Biyah malah gk jadi masuk kamar tapi duduk dikursi,sambil menangis..
Bu Biyah : ya Nak ibu sudah maafin kamu, ibu jug minta maaf telah berkata kasar sama kamu, sudah sudah nak duduk ibu juga mau tanya sama kamu,
Aku pun duduk disamping Bu Biyah dengan muka memelas dan menunduk sedih,
Bu Biyah : Ibu mau tanya Nak sama kamu, tapi jawab dengan jujur
Aku : ya bu,
Bu Biyah : kamu kok bisa melakukan begitu sama ibu, emang apa yang membuat kamu sampai berani melakukan itu sama ibu, padahal ibu kan sudah tua sudah gk enak lagi, trus diluar juga banyak wanita yg nsih muda2 misal kamu pengin melakukan seperti itu tapi gk punya pacar kamu kan bisa diLokalisasai dekat terminal, paling 100 ribu juga dapat.
Aku : e e ya Bu aku kilaf, aku memang nafsu sama ibu melihat ibu aku suka karena ibu masih menarik walaupun sudah berumur, sudah punya cucu, terus terang bu kalo aku pengin dan aku harus ke lokalisasi aku gk mau nanti kena penyakit sperti temanku dan disini juga aku jarang kenal dengan wanita bu, maaf kalo aku lancang sama ibu.
Bu Biyah : trus apa kamu gk menyesal berbuat gitu sama ibu, kamu aneh ya kamu tuh masih muda cari yang lebih cantik, lebih muda sesusia kamu kan banyak tapi kamu malah tertarik sama nenek2 kaya gini,.
Aku : ya bu aku menyesal aku tidak akan mengulanginya lagi, jujur bu gk tau kenapa sejak aku melihat ibu aku langsung suka, aku tertarik dan aku nafsu, maafin aku bu kalo aku benar2 lancang sama ibu.
Bu Biyah : kamu emang bener2 suka sama ibu, trus yg kamu suka dari ibu apa Nak?
Aku : ya bu aku benar2 suka sama ibu, semua dari ibu aku suka, gk peduli ibu sudah tua.
Bu Biyah : trus perlakuan kamu sama ibu ada yang tau apa tidak, jangan malu2in ibu.tau sendiri Nak ibu tuh mantan orang Nomor 1 di Desa ini, kalo smpe orang2 tau perbuatanmu sama ibu mau ditaruh mana muka ibu,
Aku : kayaknya yg tau cuma aku sama ibu
Bu Biyah : ya udah mudah2an gk ada yg tau, gini kalo kamu benar2 suka sama ibu kamu buktikan sama ibu dan kamu tanggung jawab atas perbuatanmu
Aku : ya bu aku siap tanggung jawab atas perbuatanku, kalo suruh kerja gk bayaranpun aku mau asal ibu tidak melaporkan aku ke Polisi.
Bu Biyah : beneran nih siap apa saja,
Aku : ya siap bu, apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahanku dan apa yang harus aku buktikan kepada ibu kalo aku benar2 suka sama ibu
Bu Biyah : kamu harus nikahin ibu, gimana siap tidak...?
Pertanyaan Bu Biyah ini bagaikan petir disiang bolong, mulutku terkunci aku pun terdiam mau jawab apa bingung, tapi demi menebus kesalahanku yg pnting aku tidak dilaporin ke Polisi aku terpaksa siap walaupun nanti apa kata orang kalo tau aaku menikahi nenek2 se usia diatas ibuku, lemes dicampur bingung dengan muka menunduk aku menjawab
Aku : e e ya bu aku siap, tapi aku ijin dan minta restu sama orang tua dan pamanku,
Bu Biyah : hahaha...Nak nak kamu memang masih lugu, buat apa kamu ijin sama orang tua dan pamanmu apakah nanti diijinin sama mereka dan apa kamu gk malu,....?
Aku : ya nanti msalah diijinin dan direstui apa tidak yg pnting aku ijin dulu, kalo masalah malu kayaknya tidak karena sudah mnjadi keputusanku ( walaupun dalam hatiku sbenarnya malu, apa nanti kata teman2ku walupun Bu Biyah orang kaya tapi aku tetap malu, tap biar Bu Biyah lega dan tidak akan melaporkan aku ke Polisi aku tetap berbohong kemungkinan kalo nanti jadi nikah mgkin tidak ada 3 bulan akan aku ceraikan )
Bu Biyah : gini Nak kita nikah diam2 gk ada orang di Desa ini yg tau, kita nikah secara agama nikah sirih biar perbuatan kamu dan aku halal, klo nikah diPenghulu aku yg malu nanti anak2 pasti tidak mengijinkan.
Aku : ouh gitu ya bu, trus dimana kita nikah dan kapan bu? (kini hatiku sudah lega dengan kata2 Bu Biyah yg ngajakin aku nikah tanpa ada yg tau)
Bu Biyah : nanti siang kita pergi ke Desa XXXX kamu bonceng ibu kita alasan mau nagih utang karena banyak Penjual Tembako eceran yg blm bayar, tapi kamu pake baju rapi, sana pulang dulu nanti jam 08.00 Wib kita berangkat, kamu bawa motor aja punya ibu ijin sekalian sama pamanmu, pulangnya paling malam.
Aku : ya bu, trus pekerja2 nanti gimana..?
Bu Biyah : para pekerja sdh tak liburin mereka sudah paham klo aku pergi paling mau nagih/narik duit bayaran tembako.
Ahirnya dengan senang hati akupun pulang pake motor Bu Biyah, ketempat paman untuk mandi dan ganti baju sekalian pamitan sama paman dan bibi,

Setelah aku pulang dirumah paman kulihat hanya bibi yang ada dirumah, aku pun pamitan sama bibi kalo aku mau ngantar Bu Biyah nagih utang diluar Desa, tapi Bibi hanya tersenyum dan aku pun bilang biar nanti disampaikan ke paman, memang kalo aku dirumah hanya dengan bibi rasanya otaku kotor ingin aku menyetubuhi bibi tapi aku juga takut nanti kalo smape paman tahu perbuatanku, kalo aku lihat dari senyuman dan lirikan mata bibi kelihatnya ada tahasia yg disimpan oleh bibi,
Aku : Bi aku pamit mau ngantar Bu Biyah ke luar Desa mau nagih utang,
Bibi : ya le tapi sarapan dulu tuh bibi udah masak,
Aku : nanti aja bi ini buru2 karena di tunggu sama Bu Biyah, nanti sampekan ke paman kalo aku pulangnya malam,
Ku hampiri Bibi didapur dan aku pamitan dengan salaman sama bibi, biasa kalo salaman sama bibi aku cium tanganya, tapi kali ini tangan bibi kucium dan aku jilat, walupun rasanya asin dan bau bumbu masakan, pas aku cium tangan bibi sembari aku jilat bibi malah malah tersenyum dan mencubit pipiku, sambil berkata hiiiih anak nakal niiih goda bibi sembari mencubit pipiku,aku pun langung kerumah Bu Biyah,sampe dirumah Bu Biyah ku lihat Bu Biyah sudah menunggu didepan rumah, waaah kali ini Bu Biyah sangat cantik dengan usia yg gk muda lagi tapi sisa kecantikanya msih begitu kelihatan muka yang bulat bibir merah dan murah senyum, Bu Biyah memakai kain gamis Putih,
Bu Biyah : ayo berangkat Nak, helmnya dipake biar gk dingin.
Aku : ya bu,
Ku nyalakan motor ku tarik gas pelan2, karena jalanya agak rusak aku pelan2 membonceng Bu Biyah, didalam Perjalanan tangan Bu Biyah selalu memegang pinggangku dan merapatkan tubuhnya, aaaah rasanya kontolku ngaceng apa lagi bau aroma parfum Bu Biyah yg keibuan banget,
Bu Biyah : pelan2 Nak nanti kita ke Desa XXX rumah Pak Kyai XXX rumahnya dekat masjid,
Aku : ya bu kita lewat jalan trobosan saja yah bu biar cepat nyampai,
Bu Biyah : jangan Nak jalanya jelek dan sepi karena melewati hutan angker, kita lewat jalan kota saja nanti sambil beli oleh2 buat Pak Kyai,
Aku : ouh ya Bu ya..
Sebenarnya aku pengin lewat jalan terobosan karena jalanya sepi dan mungkin tidak cepat sampai kalo lewat jalan trobosanbyg ditengah hutan angker tapi ini hanya alasanku saja, biar nanti aku sambil menikmati berduaan ini sama Bu Biyah ditempat sepi, tpi Bu Biyah tidak mengijinkan karena mau mampir diKota beli oleh2 buat Pak Kyai, dalam pikiranku knapa kok ditempat Pak Kyai dulu emang mau ngapain, aku sendiri masih bingung dengan tujuan Bu Biyah tapi demi menebus kesalahanku aku ikuti saja apa kata Bu Biyah, setelah smpe dikota aku berenti dan Bu Biyah belanja oleh2 buat Pak Kyai sambil beli tokok Samsu buat aku,
Bu Biyah : nih Nak rokokmu ditaruh tas kamu saja ini jajanya biar ibu yg bawa, ayo jalan lagi pelan2 Nak banyak kendaraan.
Tanpa aku jawab aku melanjutkan perjalananku ke rumah Pak Kyai sekitar 1 Jam lebih ahirnya aku sampai dirumah Pak Kyai,
Bu Biyah : asalamualaikum,...
Pak Kyai : Walaikuksalam, eee ada Juragan, monggo2 silahkan masuk Juragan,
Pak Kyai kyaknya sdh kenal lama dengan Bu Biyah dan Pak Kyai memanggilnya dengan nama Juragan, aku sndiri hanya salaman dan diam karena aku juga bingung mau ngomong apa.
Pak Kyai : dari rumah Juragan, semua sehat?
Bi Biyah : ya Pak alhamdulillah sehat, baoak juga sehat kan?
Pak Kyai : sukur alhamdulillah berkat doanya juragan aku juga sehat, gimana ada apa kok tumben2nya main ke sini,
Bu Biyah : aku mau minta tolong Pak Kyai tapi ini rahasia buat Pak Kyai dan aku serta anak ini,
Pak Kyai : emangnya rahasia apa dan apa yg bisa saya bantu,
Bu Biyah : gini Pak aku pengin menikah sirih secara agama biar aku tidak selalu melakukan dosa, aku mohon dibantu agar dinikahkan oleh Pak Kyai.
Sambil sedikit malu Bu Biyah mnyampaikan kperluanya sama Pak Kyai
Pak Kyai : luh luh luh, la kok mau menikah emang dapat orang mana kok tidak resmi saja Juragan,
Bu Biyah : kalo resmi anak2 pasti tidak setuju Pak Kyai, calonya ini anak yg sama aku.
Sambil menunjuk dan memegang tanganku Bu Biyah mengenalkan kalo aku calonya Bu Biyah, kulihat muka Pak Kyai tercengang dan kaget, aku pun sedikit malu dan aku juga menundukan kepalaku.
Pak Kyai : astafirullohaladzim,...luh luh luh ini bercanda apa gimana Juragan,
Bu Biyah : emangnya kenapa pak ada yg salah, dengan aku..ini serius jauh2 aku datang kesini ya ini minta bantuan Pak Kyai.
Pak Kyai : ya ya Juragan saya mau bantu, tapi ini keliru apa tidak anak ini kan masih muda apa mau sama Juragan trus kok bisa mau nikah sama Juragan atas dasar apa?
Ku lihat Pak Kyai sedikit kaget dan heran, sambil geleng2 kepala dan menanyakan apa yg sbenarnya trjadi.
Bu Biyah : gini Pak aku dan dia ya sdh saling suka lah, sblumnya jg sdh aku tanyakan kesiapanya,

Pak kyai : ooh gitu to, ya yg namanya jodoh memang rahasia Alloh, ouh ya Masnya namanya siapa?
Aku : Namaku Deni Pak,
Pak Kyai : umurmu brapa
Aku : masih muda pak, belum pernah menikah...(aku malu mau menyebutkan umurku)
Pak Kyai : ya aku tau masih muda tapi brapa umurnya?
Bu Biyah : dia umur 25 an Pak, maklum malu dia.
Pak Kyai : hahaha...memang benar2 beruntung Juragan dapat yag muda, nanti kalo sdh mnikah apa masih kuat tuh Juragan melayani yg muda yg tenaganya masih kaya kuda liar,
Bu Biyah : ah Pak Kyai ada ada saja, insaalloh Pak Kyai walaupun usiaku sdh Kepala 5 hampir 6, aku masih kuatlah..aduuh jadi malu nih sama Pak Kyai,
Pak Kyai : ya sdh saya tak siap2 dulu nanti sekalian cari saksi tetangga, Juragan siapin amplopnya buat Saksinya,
Bu Biyah : ya Pak sudah siap semua,
Rasa malu membuat hatiku deg degkan dan membuat mulutku kaku,
Bu Biyah : gimana Nak siap kan kamu menikahi Ibu, jangan kuatir ibu gk nuntut dinafkahi.hehe...
Sambil menggenggam tanganku Bu Biyah meyakinkanku agar aku tidak malu dan takut, setelah 15 menit datang Pak Kyai bersama 2 orang yg berpakain rapi, mungkin itu yg dimksud tadi untuk jadi saksi aku menikah dengan Bu Biyah,
Pak Kyai : sini mas maju kedepan jangan malu2,
Aku pun maju dihadapan Pak Kyai dan berdampingan dengan Bu Biyah, akad nikah segera dimulai kulihat orang yg tadi ikut sama Pak Kyai kayaknya juga kaget kalo yg mau nikah ternyata anak2 dan ibu2 tua, dihadapan Pak Kyai aku dibimbing untuk mengucapkan/menirukan apa yg dikatakan Pak Kyai, sperti orang menikah dihadapan Penghulu, setelah selesai Bu Biyah mengeluarkan 3 Amplop yang 2 dikasih ke orang yg barusan datang dan yg satu dikasih Pak Kyai beserta oleh2 yg dibawa tadi,
Bu Biyah : ini Pak Kyai aku mngucapkan bnyak trimakasih telah dibantu dan aku berharap siapapun jangan sampai ada ug tau Pak, apa lagi anak sama tetangga2 dirumah
Pak Kyai : ya Juragan insaalloh, rahasia ini akan aku simpan,
Bu Biyah : trus org yg tadi mnjadi saksi gimana bisa mnyimpan rahasia ini gk Pak,
Pak Kyai : Insaallah bisa Juragan, itu anak buahku yg sering jadi saksi kalo ada yg menikah sirih disini, dah sekarang Juragan sama masnya sdh Halal mnjadi suami istri yah,hehe...
Bu Biyah : aaah Pak Kyai, ya sdh Pak karena waktu sdh sore kita pamit pulang Pak Kyai,
Pak Kyai : ooh ya ya, hati2 dijalan Juragan dijaga istrimu mas, masih seger gini kok, jangan keras ya mas pelan2 saja.haha...
Dengan clotehan dan candaan Pak Kyai ahirnya aku jg ikut trsenyum, ahirnya aku dan Bu Biyah pamit pulang karena waktunya sdh sore sekitar jam 16.00 Wib,
Motor aku nyalahkan dan aku berjalan sama Bu Biyah, kali ini cara bonceng Bu Biyah sdh beda tanganya melingkar memeluk perutku, kayaknya sdh tidak malu2 lagi Bu Biyah untuk memeluku,
Aku : Bu kita lewat jalan tengah saj ya bu
Bu Biyah : ya mas Ibu nurut mau dibawa kemana saja yang pnting jangan ditinggal,hehe..
Sekarang Bu Biyah panggil aku Mas, mgkin karena aku sdh mnjadi suaminya jadi dia panggil aku Mas sprti dia dulu panggil almarhum suaminya, aku pun tidak tinggal diam tangan Bu Biyah yang memeluku dan ditaruh diperutku kini aku genggam layaknya orang yg baru pacaran,aaahh rasanya bikin kontolku ngaceng apa Bu Biyah juga merasakan sprti yg aku rasakan yah,
Bu Biyah : mas kita nanti makan dulu sbelum masuk jalan tengah kan ada warung kita makan dulu disana,
Aku : ya bu kita nanti brhenti makan dulu sambil menunggu magrib,

Karena tidur dirumah orang walupun lampu sdh aku matikan tapi mata tetap tidak bisa merem, ditambah kontol yg dari tadi ngaceng keras setelah meraba gundukan yang ada ditengah2 paha Bu Biyah, kini aku tiduran brsampingan dengan Bu Biyah walaupun tidurnya membelakangiku tapi aku beranikan untuk memeluk Bu Biyah dari belakang, kurasakan Bu Biyah juga blm tidur, ku remas susu Bu Biyah yg gede dan sdh ambyar perlahan ku pilin2 utingnya dan sambil ku ciumi leher Bu Biyah dari belakang, ku dengarkan suara desisan kecil dari mulut Bu Biyah, assssssstttt, lalu ku elus selangkangan Bu Biyah pelan tapi pasti dan ku temukan gundukan empuk yg kurasa itu adalah kewanitaan Bu Biyah, kini kaki Bu Biyah mulai ada pergerakan sperti orang merasakan geli, ku coba untuk mengangkat gamis agar aku bisa menjamah kewanitaanya secara langsung tapi sebelum sampai ke paha tanganku sudah dicegahnya dan Bu Biyah berbisik dengan suara lirih dan agak serak,
Bu Biyah : Naaaaak sabar jangan disini, Ibu malu kalo ada yg lihat,.
Aku : ya Bu tapi aku pengin, gk ada orang yg bangun dirumah ini Bu apa lagi lampunya mati gk mgkin kelihatan kalo ada yg bangun,
Dengan suara rintikan hujan disertai petir membuat aku semakin nekat karena tidak mungkin suaraku dan Bu Biyah didengar oleh yg punya rumah dan ahirnya posisi tidur Bu Biyah sekarang menghadap ke atas genggaman tanganya yg semula menahan tanganku agar tidak melangsungkan untuk mengangkat gamisnya kini sdh mngendor, ahirnya ku lanjutkan perjuanganku untuk mengangkat gamis Bu Biyah, gamis sdh kuangakat sampain ke perut kurasakan celana dalam tipis Bu Biyah yg sudah mengendor, aaaahhhhhh pelan tapi pasti ku rogoh celana dalam Bu Biyah dan ku dapatkan gundukan empuk yg ditumbuhi bulu lebat,ku coba untuk memasukan jariku kedalam lobang kewanitaanya dan ku elus2 daging kecil yg menyelip ditengah2 gundukan empuk, eeehhhhhssss suara desisan semakin kerap kudengar dari mulut Bu Biyah, jepitan pahanya semakin erat, rasa licin dan hangat dijariku juga semakin kurasakan, karena desisan semakin kudengarkan dan aku berinisiatif untuk mencium bibirnya,muuuuuachh, sambil kulepas tanganku dan kini aku berusaha menurunkan celana dalamnya pelan2, aaaahhhh tk kusangka Bu Biyah hanya diap tanpa ada penolakan sama sekali malah dia membantu untuk melepaskan celana dalamnya, setelah celana dalamnya lepas aku pun melepaskan boxerku, Bu Biyah hanya diam seolah dia menunggu reaksiku berikutnya, setelah boxerku lepas aku menciuk pipi dan bibir Bu Biyah sambil aku bisikin,
Aku : masukaaan ya buuuu...
Bu Biyah : ya nak tapi pelan2 jangan ada suara,..
Dan ku naiki tibuh Bu Biyah dengan kaki mengankang tubuhku ada ditengah2 paha mulus tapi sudah mengendor karena faktor usia, lalu pelan2 ku arahkan kontolku yg dari tadi tegak dan keras, bleeeeees, aaaaaahhhhh...hangat dan licin terasa dikontolku, ku pompa pelan2 sambil ku ciumi bibir Bu Biyah,ploook,ploook,ploook,ploook,ploook, ku naikan lagi gamis yg dipake Bu Biyah agar aku bisa mengemut susunya, aahhhhh sambil trus ku pompa dan ahirnya ku bisa mengeluarkan susunya,muaaac,muaach..sambil ku remas dan ku emut susunya,ploook,ploook,ploook,ploook, esssssshhh,eehhhhhssst,ehhhhst,suara desisan dari mulut Bu Biyah semakin menjadi jadi, ahhhhh,plok,plok,plok, pompaan kontolku semakin ku percepat karena sudah mulai kurasakan nikmat yg tiada tara, dan aaahhhhhhhh, aahhhhhh...ku bisikin Bu Biyah,
Aku : ahhhhh nikmat bu, mau keluar, ahhhhh
Croooooot,croooot,croooot, crooooot...seperma ku tembakan didalam lobang kewanitaan Bu Biyah, nikmat dan lemes ahirnya aku cabut kontolku dan ku pake boxerku, sambil tiduran Bu Biyah pun memake celana dalamnya tanpa dibersihakn terlebih dahulu seperma yg membanjiri kewanitaanya,
Bu Biyah : enaaak Nak,..( sambil mengelus kepalku dan aku pun memekuk Bu Biyah )
Aku : ya bu enak banget punya Ibu..Ibu gimana
Bu Biyah : enaaaak Nak, tpi tempatnya kurang bebas, nanti kita lakukan lagi dirumah Ibu biar bebas, ayo tidur bsok lanjutkan lagi perjalananya.
Aku : ya Bu, silahkan Ibu tidur aku mnjagamu ini sudah hampir pagi,
Ku sdh pukul 02.30 WIB, dan ahirnya Bu Biyah tertidur tapi aku blm bisa tidur sampe adzan Subuh dan ku bangunkan Bu Biyah saat adzan berkomandang agar siap2 untuk mlanjutkan perjalanan pulang karena hujan sdh reda, tpi aku dan Bu Biyah mnunggu pmilik rumah bangun karena mau pamitan dan mau dikasih duit sama Bu Biyah..

Bu Biyah sdh tidur, mgkin dia kecapeaan tapi aku blm bisa tidur sampai menjelang subuh sekitar jam 04.00 WIB, aku trlelap dan Jam 04.30.00 WIb aku dibangunin Bu Biyah, ahirnya aku bangun dan pemilik rumah jg sdh bangun, tidak lama kemudian kita numpang untuk cuci muka dan sebenarnya kita juga mau numpang solat tapi kata Bu Biyah gk sah kalo mau solat blm mandi junub dulu dan ahirnya kita cuma cuci muka saja, stelah selesai cuci muka kita pamitan untuk mlanjutkan perjalanan pulang, Bu Biyah mninggalkan duit untuk pemilik rumah, sampai rumah Bu Biyah sekitar jam 07.00 WIB, karena suasana dimusim hujan sblm nyampai rumah aku pun kehujanan lagi, trnyata dirumah msih hujan lebat dengan langit yg msih gelap dan susana juga sepi, smpai dirumah Bu Biyah sbenarnya aku pngin buru2 cepat pulang ke rumah paman tapi Bu Biyah sdh bikin kopi dan masak mie telur,
Bu Biyah : Nak sana mandi dulu tadi kamunkan blm mandi,
Aku : ya Bu, tapi aku gk ada gantinya ini baju basah semua,
Bu Biyah : pake sarung dulu nih aku ambilin sarung dan kaos Partai XXX blm prnah ibu pake dlu waktu ada Pilihan DPRD ibu dikasih Kaos banyak ini aku simpan 2, nanti Bajunya di kamu taruh atas mesin cuci aja biar Ibu cuci, habis itu makan mie ibu masakin mie dan buatkan kopi,
Aku : ya Bu, aku ke kamar mandi dulu
Bu Biyah sangat prhatian sama aku, mau mandi saja sdh disiapin air hangat, tapi aku sendiri juga bingung apakah Bu Biyah sdh mandi, kan yg kita berdua habis melakukan hubungan intim,aaah biarlah yg pnting aku mandi. Stelah mandi kupake sarung dan kaos yg dikasih Bu Biyah tapi tanpa memake celana dalam, aku pun kluar mndekati Bu Biyah, Kali ini Bu Biyah memakai daster lusuh warna coklat dan tanpa hijab, kulihat Bu Biyah semakin menarik walaupun pakaiannya lusuh dan rambutnya sedikit beruban tapi membuat kontolku selalu tegang, stelah aku duduk ahirnya Bu Biyah pun mndekatiku,
Bu Biyah : udh mandinya Nak, ni mienya dimakan sama ini Ibu bikinin kopi,
Aku : sdh bu, ya mkasih mie dan kopinya, Ibu sdh makan blm msa aku makan sendirian ayo bareng Bu,
Bu Biyah : ya ini Ibu juga buat dua mangkok, ayo bareng biar enak,
Ahirnya kamipun makan berdua, selesai makan hujanpun masih deras, mangkok bekas kita makan diambil Bu Biyah ditaruh dibelakang, karena aku mau nyalain rokok aku pun keluar ke ruang tamu, rokok aku nyalain sambil mnunggu hujan reda, selesai menaruh piring Bu Biyah ikut duduk diruang tamu, kali ini Bu Biyah duduk disampingku smbil mainan HP, stelah aku selesai merokok aku mencoba untuk duduk lebih dekat lagi dengan Bu Biyah sampe tubuh kita saling menempel, aku beranikan untuk memeluk Bu Biyah sambil mencium pipi Bu Biyah,
Bu Biyah : siang2 kok sdh pengin,
Aku : ya bu aku kalo melihat ibu rasanya pengin terus,
Bu Biyah : masuk kamar saja Nak, jangan disini
Aku : nanti kalo ada orang gimana Bu,
Bu Biyah : gk usah kuatir kan pintu depan dikunci dan orang gk mungkinlah curiga aku sama kamu, karena usiamu saja separuh usiaku, klo ada orang kamu keluar tiduran diruang tamu aku dikamar kan beres,
Aku : aaah Ibu bisa aja, muuuaach ayo Bu..
Ahirnya Bu Biyah masuk kamar dan aku ikutin dibelakangnya, kalo dikamar Bu Biyah aku jadi pengin ketawa teringat waktu aku perkosa Bu Biyah, sampai dikamar Bu Biyah duduk didepan kaca dan meja rias untuk menyisir rambutnya dan sedikit berdandan, aku langsung memeluk Bu Biyah dari belakang sambil meremas2 susu Bu Biyah yg gede dan sudah ambyar,sambil ku cium leher Bu Biyah, aahhhhhhhssss,ahhhhhhhssss....desahan Bu Biyah semakin membuat aku bersemangat, untuk menciumi dan meremas susunya,
Bu Biyah : aaaahhhhhsssss, Naaaaaaaaak, kita ke ranjang aja,
Ahirnya aku lepaskan pelukannya dan aku menunggu diranjang, tidak lama kemudian Bu Biyah menyusulku dan didepanku Bu Biyah melepaskan pakeanya, tapi sebelum dilepas aku memohon agar jangan dilepas,
Aku : jangan dilepas Bu aku pengin nanti aku yang akan melepaskan pakeanmu dan Celana dalamu,
Bu Biyah : aku sdh tidak pake celana dalam Nak,
Dengan berkata sperti itu Bu Biyah lalu menghampiku dan mencium bibirku, cuuuuuup ahhhhh, aku pun ciuman dengan Bu Biyah, sambil ciuman tanganku selalu meraba,meremas dan mencolok2 memek Bu Biyah, memek yg sdh emngglambir dan susu yg sdh ambyar selalu mnjadi sasaranku ketika aku berciuman,cuuuup,aaah cuuup,aaahh,ahirnya ku robohkan tubuh Bu Biyah diatas ranjang, dan pelan2 ku buka Daster warna coklat yg lusuh, ahhhhh tubuh besar putih dan guratan2 perut serta lemak yg menyelimuti perut kini terlihat jelas, aaahhhh semakin gila nafsuku, setelah baju yg dipakenya sudah lepas dan tanpa sehelai pakaian yg mnempel ditubuhnya kini aku semakin bringas, kucium dan kunikmati inci demi inci aaaahhhh, muaaaaachhh,aaaahhhhh,aahhhhhh,aaaahhhhhh,aaaaaaahhssss,aahhhhhh, suaran desahan semakin kerap keluar dari mulut Bu Biyah ketika lidahku menyambar puting susunya yg sudah mngkerut dan besar,uuuuuuh,aahhhhhh,aaaaaahhh,sambil ku sedot susunya tanganku mengorek2 lobang kenikmatan yang sdh sedikit licin kuraskan dijari tengahku, aaaaahhh,aaaaahh,aaaaahhh,Tangan Bu Biyah selalu menjambak dan memeluk erat tubuhku seakan tidak mau ciuman dan emutanku, kini aku turun ke bawah ku lihat dengan jelas kewanitaan yg dikelilingi bulu hitam lobang yang mengkilap dan bibir yg mengglambir, mebuat aku semakin gemetar tidak sperti waktu aku menyetubuhi diranjang temoat aku berteduh dan memeperkosanya disini, kali ini rasanya tububuhku gemetar ingin rasnya lidahku menyambar lobang dan benjolan kecil dan kulit yg mngglambir,aku pun turun kebawah sambil tetap meremas,menjilat dan ahirnya smpai diselangkangan Bu Biyah, baru aku mau menjilatnya trnyata Bu Biyah kaget dan menghimpitkan kedua pahanya untuk menutupi lobang kenikmatanya seakan tidak mengijinkan untuk dilihat apa lagi dijilati, sengan suara parau Bu Biyah berkata
Bu Biyah : ja jaaangaaaaan Naaaak, joroook, aaaahhh ayo masukin Naaaaak Ibu sudah gk tahaaan,aaaaahhhh...
Aku pun tetap memaksanya untuk menjilati memek Bu Biyah, ku cium dan jilat lemak perut yg membusung sembari ku buka paha Bu Biyah, dan langsung aku benamkan muka dan ludahku dikewanitaan Bu Biyah, aaaaaaahhhhhhhh, Naaaaaaak,aaaaaaahhh...aahhhhhhhh,aaaahhhhhh, dengan suara desahan dan pantatnya selalu diangkat seakan seperti kena setrum, aaahhhhh,Naaaaaak,geliiiii,aahhhhh,geliiii,aahhhhhh,..lidahku selalu menyambar kulit yg mngglambir dan sesekali kumasukan lidahku didalam lobang kenikmatan serta aku sedot2, benjolan kecil yg diatas lobang,aaaaahhh,aaahhhh,Naaaaaakkkkk sambil trus mengangkat pantatnya dan selalu mendesah serta tanganya selalu memegang kepalaku seakan kepalaku ditahan agar tidak menjilati memeknya, tapi aku tetap bertahan sampae kurasakan cairan yang terasa asin dilidahku,aaaaahhhssss,aaahhhhh,aaaaahhhh, kini kepalaku dihimpit dua paha yg besar dan putih,aaaaahhhhh,...tidak lama kemudian melemah dan sperti tidak berdaya, mungkin Bu Biyah sdh lemas,
Bu Biyah : ayo Nak ibu sdh lemas, gelinya minta ampun kamu apakan memek ibu, aaahhhh ayooooo masukin Nak Ibu sdh tidak tahan pengin dihajar senjatamu,..
Dengan sedikit memohon ahirnya aku pun nuruti permintaan Bu Biyah, snenarnya aku jg pngin diemut tapi Bu Biyah tidak ada respon ke arah situ, ahirnya ku buka lebar2 paha Bu Biyah dan ku arahkan kontolku yg dari tadi tegak, tanpa kendala dan bleeeees,aaaahhhh,aaaaaaahhh...nikmat dan hangat, sambil ku pompa aku selalu menciumi bibir dan mengemut susu Bu Biyah,muaaach uuuuhh,aahhhh,plooook,plook,plook,plook,ploook,ploook,aaaaaah,aaaahhhh,Naaaak,aaaah,aaaaaah,aaaahhhh,rasanya geli dicampur nikmat apa lagi mendengar desahan Bu Biyah, aku semakin semangat untuk menghajar memeknya,ploook,plok,plok,plok,plok,plok,plok,plok,aaaaaaah,aaaah,aaaah,aaaaah,aaaaah,aaaaah,..semakin lama semakain nikmat dan pertahananku kian sdh mau jebol, aaaaaaah,aaaaaah,aaaaaah,plooook,plok,plok,plok,plok,plok,ploook,plook,plook,plook,plok,...aaaaahhhhhh, Ibuuuuuuuu aaaaaahhhhhh,Croooooot,crooot,crooooot,croooot, kutumpahkan air kenikmatan dilobang Bu Biyah,aaaaaaahhhh,..ahirnya aku ambruk diatas tubuh Bu Biyah, muaaach muaaac, sembari mencium bibir,pipi dan kening Bu Biyah selalu mengelus punggungku,sampae kontolku pelan2 mengendor dan lepas, dari lobang kenikmatanya,..aku pun tidur disamping Bu Biyah,sambil memeluk dan mencium pipi Bu Biyah,aaaaahhhh,kelihatanya Bu Biyah sangat puas dengan permaianan kali ini, Bu Biyah tetap memeluku tidak menghiraukan air mani yg meleleh dilobang kenikamtanya, tidak lama kemudian aku pun tertidur pulas, tidak terasa aku bangun ku lihat Bu Biyah tidak ada disampingku dan tubuhku masih telanjang dengan diselimuti kain tebal, selimut yg dipake Bu Biyah kalo tidur, ku lihat Jam sdh menunjukan pukul 13.00. WIB, tapi hujan diluar masih deras, aku pun beranjak dari ranjang dan memakai sarung lalu aku ke kamar mandi buang air kecil, stelah dari kamar mandi aku mancari Bu Biyah, ku lihat Bu Biyah sedang didapur habis masak, ku hampiri Bu Biyah dan aku peluk dari belakang,walupun tubuh aku lebih pendek dari Bu Biyah tapi selisihnya tidak begitu banyak makanya aku masih bisa mencium lehernya,
Bu Biyah : iiih bikin Ibu kaget saja, udah bangun Nak,
Aku : ya bu, aku kaget bangun mncari Ibu gk ada dikamar, Ibu masak apa?
Bu Biyah : ini ibu masakin sayur dan telur dadar buat kamu, iiih geli Naaaak nanti pengin lagi
Aku : aaah Ibu ya nih Bu aku pengin lagi,
Bu Biyah : ya ibu tau ini keras banget nempel dibokong ibu, tapi kan gk didapur Nak,
Aku : aaaah dimana aja asal sama Ibu, yg pnting aku menyetubuhimu,
Sambil masak karena sdh mau matang,Bu Biyah trus aku peluk dan aku ciumi dari belakang, sembari aku meremas susu dan mengelus2 memeknya yg tetap tidak memake celana dalam,muaaac,muaaac,aaaahhh,Bu Biyaaaah.

Bersambung

0 Response to "Ku Perkosa Nenek Nenek Usia 60 Tahun"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel